Jarilampung.com-Lambar:
Bentuk apresiasi Bupati Lampung Barat, Parosil Mabsus terhadap Almarhum Gele Harun selaku pejuang dan Pahlawan Kemerdekaan Republik Indonesia yang berasal dari Lampung Barat, pada momentum peringatan HUT RI ke 77(16/8/2022).
Pakcik memberikan piagam penghargaan terhadap Gele Harun atas perjuangan beliau melawan penjajah di negeri yang berjuluk beguai jejama sai betik itu. Berdasarkan keterangan sejarah, Kecamatan Way Tenong merupakan pusat Pemerintahan dan benteng terahir dalam mempertahankan kemardekaan RI di Lampung.
Rencanannya, penghargaan itu akan diberikan Bupati Parosil kepada Mulkarnaen Gele Harun yang merupakan putra bungsu Alm. Gele Harun yang saat ini berada dan menetap di Kota Bandarlampung.
Diketahui, berdasarkan dalam buku “Pokok-pokok Gerilya” yang ditulis Jendral Besar AH Nasution, Perang Gerilya Gele Harun semasa Agresi Militer Belanda II dilakukan setelah Tanjung Karang sebagai Ibukota dan kota-kota penting lainnya berhasil ditaklukan oleh Belanda. Strategi ini juga sesuai perintah kilat No.1 Panglima Besar Jendral Sudirman kepada seluruh pejuang kemerdekaan Indonesia.
Adapun rute perang Gerilya Gela Harun dimulai dari Kota Bandar Lampung – Pringsewu – Talang Padang – Ulu Belu – Way Tenong – Bukit Kemuning dan Kembali ke Bandar Lampung.
Hal itu dilakukan dalam medan perang yang sulit menembus perbukitan dan rimbunnya Taman Nasional Bukit Barisan Selatan.
Kepercayaan yang diberikan kepada Alm. Gele Harun sebagai Acting Residen Lampung (kepala pemerintahan darurat) menggantikan Residen Rukadi pada 5 Januari 1949 dibayar dengan keberanian dan semangat juang di tengah terbatasnya peralatan tempur dan fasilitas medis.
Dalam perjuangannya, Alm. Gele Harun harus kehilangan putri kesayangannya, Herlinawati dalam perang gerilya yang dikebumikan di Pekon Sukaraja Kecamatan Way Tenong. Sebuah pukulan berat yang harus diterima dengan keikhlasan demi berkibarnya sang saka merah putih.(AD)