Jarilampung.com-Tubaba:
Kisah nyata ini di ceritakan langsung oleh Eman warga Provinsi Lampung mengambil dari sudut pandang kehidupan sebuah rumah tangga yang tidak Harmonis
“Perjalanan waktu sebuah rumah tangga yang kurang harmonis di ambil dari kisah nyata di awali sejak tahun 1999 yang lalu hingga sampai dengan saat ini Alhamdulillah masih bisa bertahan 18/6/2022,”
Pasangan suami isteri Eman dan Ita keduanya bukan nama yang sebenarnya, singkat cerita pasangan tersebut tinggal di kecamatan Tulang Bawang Tengah kabupaten Tulang Bawang Barat provinsi Lampung, kemudian pasangan tersebut kini sudah di karuniai anak dua laki-laki dan satu perempuan, tahun 2000 lahirnya putra pertama,setah itu putra kedua lahir pada tahun 2004, selanjutnya yang ketiga lahir kembali seorang perempuan tahun 2011,ketiga buah hati saat ini dua anak laki yang pertama dan yang kedua sudah beranjak dewasa sedangkan yang perempuan masih duduk di bangku sekolah dasar kelas V.
Adapun problem rumah tangga pasangan Eman dan Ita,bahwa selama ini sang suami merasa dirinya selalu tertekan perasaan sehingga Eman sulit menjelaskan kepada sang istri yang selalu tidak mau mengerti dan ingin menang sendiri, bagaimana tidak hanya karena pergaulan sang suami dengan teman, sahabat saudara itu semuanya harus istri yang mengaturnya,
Begitu juga dengan waktu kerja selalu di pantau setiap saat yang amat berlebihan, seperti suami baru saja berangkat dari rumah hanya beberapa menit sang istri sudah mulai menelponnya,jika tidak di angkat maka ia langsung tulis pesan melalui WhatsApp dengan kata-kata doa sumpah serapahnya.
“Emang kamu di mana apa kerjaan kamu, semoga kamu kecelakaan,tumburan dengan mobil kamu jatuh nyungsep dan tidak pulang lagi, kalaupun kamu pung biar mayat aja yang di hantarkan sama orang lain,” ucapnya.
Dan kalau pun telponnya di angkat pastinya ngajak ribut dengan bermacam pertanyaan di karenakan tidak percaya apa yang di jelaskan oleh sang suami, padahal sang suami hanya pekerja wartawan,ia tidak punya usaha kebun tidak juga punya toko atau yang lainnya,
” Ketika istri nelpon kamu dimana sama siapa dan lagi apa,,maka saya menjawab Saya ini lagi kerja masih ngobrol sama pejabat ,dan dia tidak percaya sehingga minta supaya Videocall,karena untuk meyakinkan dia saya turuti meskipun saya sungkan angkat telepon di depan para pejabat,namun dirinya tidak sampai disitu saja ia juga minta di tunjukkan siapa saja yang ada di ruangan tersebut bahkan jika ada wanita ia langsung lebih panjang lebar lagi pertanyaannya,”
“Sehingga saya kehabisan waktu untuk menjawab pertanyaan dia yang tidak mau mengerti, bahkan percecokan lah yang terjadi,tentu hal tersebut membuat saya tidak fokus untuk ngobrol dengan pejabat tersebut,akhirnya saya serba salah sehingga saya merasa tertekan perasaan,dan itu hanya salah satu contoh yang menjadi problem saya,”
“Hari demi hari berlalu dan berbagai macam halangan, godaan dan rintangan yang telah dilalui,namun problem rumah tangga tak pernah usai selalu ada dan ada di setiap saat sehingga terasa sangat sulit untuk menciptakan kehidupan sebuah rumah tangga yang harmonis,”
Selanjutnya Eman tetap mensyukuri dan selalu berdoa serta berharap agar rumah tangganya menjadi lebih baik lagi “Adapun harapan kami kepada Allah SWT, dengan doa kami semoga di kabulkan di berikan jalan yang terbaik untuk keluarga kami sehingga di masa yang akan datang sekeluarga besar tetap bersyukur dan tak henti hentinya selalu memanjat doa kepada Allah SWT untuk keluarga menjadi lebih baik lagi.”(slm)