Gambar: ilustrasi
Tulang Bawang: jarilampung.com–
Miris perbuatan yang tidak patut dicontoh. Oknum P3K Dinas Pertanian Kabupaten Tulang Bawang Provinsi Lampung Inisial (H), diduga melakukan mesum dengan istri orang lain insial (I S) di tempat ruang kerjanya.
Menurut keterangan salah satu tokoh Masyarakat sekaligus sebagai ketua karang taruna Desa Kahuripan Jaya Kecamatan Banjar Baru Kabupaten Tulang Bawang (S) kejadian hal tersebut kurang lebih sebulan yang lalu dan sempat geger , karena saat kejadian kepergok anaknya langsung.
“Seorang oknum inisial (H) bertugas sebagai penyuluh pertanian lapangan (PPL) di Desa Kauripan sudah cukup lama. Sedangkan inisial (I S) sebagai Office Boy (OB) di kantor tersebut”.
“Pada suatu hari kurang lebih jam 6 pagi IS seperti biasa melakukan tugasnya sebagai (OB). Kemudian berselang waktu tak lama anaknya menyusul ke kantor tempat ibunya berkerja. Setelah sampai di kantor diduga dirinya melihat langsung perbuatan yang tidak senonoh, dan langsung marah sejadi -jadinya sehingga warga sekitarnya berdatangan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan,” ucapnya. (13/10/2025).
Masih lanjut keterangan ketua karang taruna (S)
“Singkat cerita atas kejadian tersebut dilakukan perdamaian secara kekeluargaan difasilitasi oleh ketua RK Munadi, tanpa dihadiri kepala Desa Setempat, Babinsa, dan Babinkantibmas. Atas kejadian tersebut (H) minta maaf kepada suami IS bahwa diri hilaf, dan memberikan uang perdamaian kepada suami IS sebesar Rp 13 juta,” pungkasnya.
Kemudian hal yang sama disampaikan oleh ketua RK, Munadi yang hadir saat kedua belah pihak berdamai.
” Kejadian hal di atas memang benar sudah berdamai, itu sudah kurang lebih sebulan yang lalu. Kebetulan saya hadir, dan ( H) sudah minta maaf atas kejadian hal tersebut karena (H) hilaf, dan H sepakati berikan uang Rp 13 juta atas permintaan suami IS,” ungkapnya.
Sedangkan menurut pengakuan (H)
Kejadian di atas hanya miskomunikasi, dan tidak ada uang perdamaian.
” Kejadian itu hanya miskomunikasi dan salah faham. Anaknya itu melihat saya posisi dibelakang IS sedang menyapu. Dan anaknya langsung marah teriak -teriak akhirnya warga sekitarnya berdatangan.
Atas kejadian hal tersebut, kami sudah berdamai tidak ada yang saling menuntut. Persoalan itu sudah selesai. Suami IS memang minta uang perdamaian tapi sampai saat ini tidak saya penuhi,” kilahnya.
Selanjutnya, ditempat terpisah salah satu warga Desa Kahuripan Jaya Agus menyampaikan ketidak puasanya atas perdamaian yang tidak dihadiri oleh pihak yang berwajib.
“Perdamaian tersebut menurut kami terkesan ada intervensi dan intimidasi. Jadi Kami minta kepada pihak instansi terkait dan aparat penegak hukum (APH) agar H diberikan sanksi yang setimpal atas perbuatannya, agar hal yang sama dikemudian hari tidak akan terulang kembali,” pungkasnya.
(*)